MILYUNER JUAL HARTANYA - Angel Blog

MILYUNER JUAL HARTANYA

Thursday, September 1, 2011 | comments

Karl Rabeder
Seorang miliuner Austria, Karl Rabeder, memberikan setiap sen kekayaanya senilai total 3 juta poundsterling atau setara Rp50 miliar setelah menyadari kekayaannya tidak membuat dirinya bahagia. Demikian diberitakan Kompas 12 Februari lalu.

Rabeder (47), pengusaha sukses dari Telfs, kini tengah menjual vila mewah dengan danaunya serta pemandangan pengunungan Alps yang spektakuler senilai Rp21 miliar. Dia juga menjual rumah pertanian dari batu serta belasan hektar lahan di sekitaranya di Provence dengan nilai Rp10 miliar, serta enam koleksi pesawat terbang layang senilai Rp6 miliar dan sebuah mobil audi mewah senilai Rp700 juta. Selain itu, dia telah menjual perabot interior dan aksesori bisnis, dari vas hingga bunga artifisial.

”Rencana saya adalah untuk tidak menyisakan apa pun. Tidak memiliki apa pun,” katanya kepada The Daily Telegraph pada awal pekan ini. “Uang itu kontraproduktif, uang menghalangi datangnya kebahagiaan.”

"Karl Rabeder", Ia akan keluar dari rumah mewahnya itu, lalu menyepi ke sebuah pondok kayu kecil yang ciamik di pengunungan tersebut atau ke sebuah rumah sederhana di Innsbruck. Semua hasil penjualan hartanya akan menjadi modal untuk lembaga amal yang dia dirikan di Amerika Tengah dan Latin, tetapi ia tidak akan mengambil gaji dari situ.

“Lama saya meyakini bahwa dengan banyak kekayaan dan kemewahan berarti secara otomatis akan lebih membahagiakan,” katanya. “Saya berasal dari kerluarga yang sangat miskin, yang aturanya adalah bekerja lebih keras untuk mencapai hal-hal material yang lebih banyak dan saya melakukan hal itu bertahun-tahun,” kata Rabeder.

Namun, dia kemudian merasakan sesuatu yang lain, perasaan yang justru bertentangan dengan keyakinan awalnya. “Semakin sering saya mendengar kata-kata, ’Hentikan apa yang Anda lakukan sekarang, segala kemewahan dan konsumerisme ini, dan mulailah hidupmu yang sesungguhnya,’” katanya. “Saya merasa, saya bekerja laksana budak untuk hal-hal yang tidak saya ingin atau butuh. Saya kira bahwa ada banyak orang lain yang melakukan hal yang sama.”

Bagaimanapun, selama bertahun-tahun dia tidak cukup berani untuk menghentikan semua hal yang memerangkap kenyamanan eksistensinya. Akhirnya titik balik itu terjadi saat dia berada dalam liburan selama tiga minggu bersama istrinya di Kepulauan HAWAII.

“Itu merupakan guncangan terbesar dalam hidup saya ketika saya menyadari betapa mengerikan dan tanpa perasaannya kehidupan bintang lima itu,” katanya. “Dalam tiga minggu tersebut, kami menghabiskan semua uang yang mungkin dapat Anda belanjakan. Namun, dalam keseluruhan waktu itu, kami merasa bahwa kami tidak menemukan seorang pribadi yang nyata, semuanya aktor. Para staf memainkan peran untuk ramah dan para tamu memainkan peran sebagai orang penting dan tidak seorang pun nyata.”

Dia memiliki perasaan bersalah yang sama ketika melakukan perjalanan ke Amerika Selatan dan Afrika. “Saya semakin mendapatkan sensasi bahwa ada hubungan antara kekayaan kami dan kemiskinan mereka,” katanya. Tiba-tiba dia menyadari, “Jika saya tidak melakukan ini sekarang, saya tidak pernah melakukan hal ini dalam sisa hidup saya.”

Maka, Rabeder memutuskan untuk mengundi rumahnya di Alpine. Ia menjual sebanyak 21.999 tiket lotere, masing-masing hanya seharga 87 poundsterling. Rumah di Provence di Desa Cruis dijual oleh agen properti lokal. Semua uang akan disalurkan untuk usaha kredit mikro yang menawarkan pinjaman skala kecil kepada warga Amerika Latin dan membangun bantuan strategis untuk pemberdayaan diri orang-orang di El Salvador, Honduras, Bolivia, Peru, Argentina, dan Cile.

Sejak menjual hartanya, Rabeder mengatakan bahwa dirinya merasa bebas, tidak lagi merasa terbebani. Namun, dia mengatakan, ia tidak akan menghakimi orang kaya yang memilih untuk terus menumpuk kekayaan. “Saya tidak punya hak untuk memberikan nasihat bagi orang lain. Saya hanya mendengar suara hati saya.” Kisah sejati di atas telah banyak dikutip berbagai media massa, juga telah beredar di milis-milis, karena sangat menarik perhatian banyak orang.

Paradigma yang baru ditemukan oleh Karl Rabeder ini tentu bertolak belakang dengan paradigma duniawi yang biasa kita lihat. Namun inilah paradigma surgawi yang disampaikan Kristus. Inilah kebenaran itu. Rabeder telah menemukan apa itu kekayaan yang sejati, dia juga telah menemukan kebenaran yang sejati. Dan bukan hanya Rabeder, ternyata ada banyak orang kaya lainnya yang akhirnya juga melihat "dimana harta sejati itu berada".

Jika semua orang yang diberi kesempatan oleh Tuhan membagi hartanya bagi banyak orang miskin yang membutuhkan, maka dunia ini akan seimbang dan penuh sukacita.

Renungan : 
RABEDER TELAH MENEMUKAN PARADIGMA SURGAWI TENTANG ARTI HARTA YANG SESUNGGUHNYA, BAGAIMANA DENGAN KITA?
Doa : 
Tuhan Yesus, berilah kami paradigma surgawi tentang harta surgawi dan mampukan kami menerapkannya dengan hikmt surgawi MU di tengah-tengah kehidupan kami saat ini
Ayat Alkitab: Markus 10:17-23
(Sumber: The Telegraph)







Post By : Angel MtC
View my Full Profile
Add me As Friends On Facebook
Follow my Twitter @heart_angel81
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Angel Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger