Kairos yang Berlalu - Angel Blog

Kairos yang Berlalu

Saturday, October 20, 2012 | comments

Satria dan Dinda sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing. .
Dinda : "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku." Satria: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Dinda: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?" Satria: "Eh? permainan apaan?" Dinda: " Eng. ..gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?" Satria: "Baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."
Dinda: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
Satria: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus" Dinda: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke ya.... ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru." Satria : "Boleh juga..." (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Satria mengantarkan Dinda pulang malam harinya)

Hari ke 2: Satria dan Dinda menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis... Sebelum pulang Satria membeli sebuah kalung perak berliontin mutiara untuk Dinda.

Hari ke 3: Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat Satria. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7: Bermain bowling dengan teman-teman Satria. Tangan dinda terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Satria memijit-mijit tangan Dinda dengan lembut.

Hari ke 25: Satria mengajak Dinda makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Dinda memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41: Dinda berulang tahun. Satria yang kebetulan bisa memasak membuatkan kue ulang tahun untuk Dinda. Satria nekat membuat kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Dinda terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67: Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Satria menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Dinda, dan dinda membelikan sebuah pulpen untuk Satria.

Hari ke 72: Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China. Dinda penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata..

Hari ke 84: Satria mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam,dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99: Satria memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota. 15:20 pm Satria:"Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar." Dinda: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?" Satria: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah banyak berjalankaki keliling kota hari ini. Sebentar ya"  Dinda mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena berjalan cukup jauh di kota tua Jakarta 15:30 pm Dinda sudah menunggu selama 10 menit dan Satria belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik. Dinda : "Ada apa pak?"

Orang asing: "Ada seorang pria ditabrak mobil. Kayaknya pria itu adalah temanmu" Dinda segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh Satria bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Dinda segera melarikan mobilnya membawa Satria ke rumah sakit terdekat. Dinda duduk diluar ruang gawat daruratselama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

23:53 pm Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan buku catatan kecil ini dalam kantung bajunya." Dokter memberikan buku kecil yang terkena percikan darah kepada Dinda dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Satria. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.. Dinda duduk disamping pembaringan Satria dan menggenggam tangan Satria dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Dinda merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca buku catatan kecil yang selalu dibawanya.

Dear Dinda... ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah wanita yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha lebih sabar untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Dinda, aku sangat sayang padamu.

23:58 Dinda: " Satria, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya. Satria, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Satria. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Satria, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali.....jantung Satria berhenti berdetak. Hari itu adalah hari ke 100...

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi. Tahukah Kawan kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya,adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan? Tahukah Kawan kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

renungkan .... pahami dan ambil maknanya buat kehidupan kita ...God Bless You Always






Post By : Angel MtC
View my Full Profile
Add me As Friends On Facebook
Follow my Twitter @heart_angel81
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Angel Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger